Thursday, September 11, 2014

Water Blow Nusa Dua, angker namun tetap jadi primadona




Water Blow Nusa Dua, angker namun tetap jadi primadona
Water Blow Nusa Dua Bali. ©2014 Merdeka.com



Merdeka.com - Tak banyak orang mengetahui tentang keberadaan Pulau Paninsula yang terletak di ujung wilayah Nusa Dua. Pulau ini juga hasil pengurugan atau reklamasi. Untuk menuju ke objek wisata pantai Paninsula ini kita harus masuk menuju kawasan Bali Tourism Development Corporation (BTDC) Nusa Dua. Bagi mereka yang mengendarai roda empat, sudah tentu harus melewati beberapa pos security.

Lalu apa yang membuat pulau ini begitu memukau dan menjadi primadona bagi wisatawan yang menginap di kawasan BTDC? Selain datarannya yang diapit oleh dua pantai, di kawasan ini juga terdapat Water Blow yang sangat mengagumkan. Kabarnya tempat ini sangat kental dengan magis dan keangkerannya, namun tetap saja ramai dikunjungi.

Padahal menurut warga sekitar, sudah banyak yang jadi korban akibat semburan ombak dari Water Blow ini. Benarkah demikian?

Dari kota Denpasar untuk menuju ke kawasan Pulau Paninsula, perlu waktu sekitar 1 jam 30 menit dengan mengendarai roda empat. Maklum selain kita akan terjebak macet di wilayah simpang siur dewa ruci karena ada proyek Underpass juga jaraknya yang mencapai 18 km.

Tiba di pintu gerbang kawasan BTDC Nusa Dua, usai diperiksa oleh security saat di bundaran air mancur kita harus berbelok ke kanan menuju arah Shopping Center. Tepat di tikungan ujung kawasan Shopping Center, kita dapat melihat tulisan arah menuju ke Paninsula. Kurang lebih dari tikungan ini menuju kawasan Paninsula hanya memakan waktu lima menit.

Saat masuk gerbang, kembali kita akan diperiksa oleh security. Karena jika tidak, maka tiang penutup tidak akan dibukakan oleh petugas jaga. Kebetulan merdeka.com menggunakan kendaraan roda dua saat menuju pulau ini diantar oleh salah seorang staf humas BTDC, Pak Tinong namanya. "Sebentar lagi kita sampai dan sudah melihat mascot Paninsula, patung Krisna dan Arjuna," kata Pak Tinong sambil memacu gas motornya.

Saat kita melintasi jalan yang lebarnya tidak lebih dari 10 meter. Di sebelah kanan dan kiri, kita akan melihat deburan ombak yang begitu keras. Yah, jalan ini diapit oleh dua pantai.

"Inilah Paninsula, merupakan ujung bagian selatan Nusa Dua," sapa Pak Tinong.

Tidak begitu banyak pembicaraan, kami langsung menelusuri jalan setapak menuju kawasan Water Blow. Kurang lebih hanya 100 meter, sudah terdengar beberapa teriakan remaja menikmati dahsyatnya terjangan ombak pantai selatan yang menyembur ke atas.

"Di tempat ini sudah banyak yang terjatuh, bahkan ada juga yang sampai kejadian meninggal karena terseret hingga terjatuh ke jurang," cerita pak Tinong.

Merdeka.com pun mendengarkan cerita magis dari Pak Tinong sambil menyaksikan bentuk-bentuk menyeramkan dari semburan ombak ketika melambung ke atas. "Kalau malam hari, pintu gerbang masuk terkadang ditutup Pak. Itu kalau ombaknya besar, karena semburannya bisa membahayakan. Tetapi kalau airnya tenang, sering terdengar suara raungan dari bunyi deburan ombak di bawah," kata Pak Tinong meyakinkan.


Sumber : http://www.merdeka.com/peristiwa/water-blow-nusa-dua-angker-namun-tetap-jadi-primadona.html



No comments:

Post a Comment