Monday, September 8, 2014

Kisah Betty Melawan Kanker payudara dengan Kunir Putih


Kisah Betty Melawan Kanker dengan Kunir Putih
Selasa, 26 Agustus 2014 11:15 WIB

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sejak divonis menderita kanker payudara pada Desember 2003, Betty Julinar Sitorus (60) merasa dunianya runtuh. Namun semangatnya untuk membesarkan anak bungsunya, serta dukungan yang putus dari keluarga dan lingkungannya, ia pun berhasil melawan penyakitnya itu. Dengan memanfaatkan herbal, Betty bahkan tak perlu menjalani kemoterapi.

Keputusan memilih untuk tidak menjalani kemoterapi bukanlah perkara mudah. Pasalnya, terapi itu merupakan standar baku pengobatan kanker. Dokter pun bersikeras untuk memberikan kemoterapi pada wanita kelahiran Pemalang Siantar, 11 Juli 1954 tersebut.

Terapi pertama pengobatan kanker yang dijalani wanita yang masih tampak segar dengan rambutnya yang tebal dan hitam ini adalah operasi bedah untuk mengangkat kanker di payudaranya atau tindakan mastektomi. Belakangan, dia pun tahu bukan hanya kanker payudara yang bersarang di tubuhnya, melainkan sudah menyebar ke paru-paru dan ovariumnya.

Setelah operasi pengangkatan kanker, dokter menyarankan Betty untuk segera menjalani kemoterapi. Awalnya wanita keturunan Batak ini setuju, maka ia pun menjalani serangkaian tes untuk persiapan menjalani kemoterapi.

Bersamaan dengan itu, Betty berpikir untuk mencari pengobatan alternatif yang dapat menjadi "tameng" sebelum ia mendapatkan terapi lebih lanjut. Ia memanfaatkan kunir putih yang menurut penelitian para dokter di Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada, dapat bersifat toksik untuk sel-sel tumor.

Ia meminum kunir putih tersebut sesuai dengan dosis yang disarankan, pada pagi, siang, dan malam. Selanjutnya, ia menjalani tes penanda tumor untuk memantau perkembangan tumor di tubuhnya.
"Sebelum menjalani kemoterapi, saya menjalani serangkaian tes, termasuk sel darah carcino antigen, yaitu penanda tumor yang dapat mendeteksi perkembangan kanker melalui darah," papar penerima tanda penghargaan sebagai "Wanita Pejuang" versi majalah Narwastu pada 2009 ini.

Tak terduga, hasil tes melalui penanda tumor tersebut semakin hari semakin membaik atau sel tumornya terus berkurang. Betty bertanya-tanya, kenapa bisa demikian, padahal ia belum mulai menjalankan kemoterapi.
Setelah berdiskusi dengan dokter yang memberikannya kunir putih tersebut, ia akhirnya memberanikan diri untuk menunda jadwal kemoterapinya dan melanjutkan konsumsi kunir putih dan dibarengi dengan tes penanda tumor.
"Ternyata memang semua hasilnya menunjukkan perbaikan. Saya akhirnya bilang ke dokter untuk membatalkan kemoterapi. Dokter awalnya marah, tetapi saya berusaha menjelaskan kalau saya tidak ingin melanjutkan kemoterapi," cerita ibu tiga anak ini.

Wanita yang masih aktif dalam Yayasan Forum Kajian Antropologi Indonesia ini pun melanjutkan pengobatan berbasis herbal dengan kunir putih. Hingga kini, jumlah sel kanker di dalam tubuhnya telah dinyatakan di bawah batas normal. Ia pun tidak lagi memusingkan untuk menjalani kemoterapi atau tidak.

Kemampuan
Hasil penelitian dari FKUGM menyebutkan, kunir putih mengandung protein aktif yang aktivitasnya mirip ribosom-inactivating proteins (RIPs). Ekstrak mentahnya memiliki kemampuan memotong DNA superkoil menjadi bentuk lingkaran yang terpotong dan linier, memotong ribosomkepang dan memiliki sifat sitotoksik pada sel limfobalstoid yang berasal dari penderita kanker.

RIPs inilah yang mengakibatkan sel yang tidak normal (pemicu tumbuhnya tumor) tidak berkembang. Dengan kalimat yang lebih sederhana, dapat dikatakan, unsur RIPs pada kunir putih membungkus sel yang tidak normal (sel kanker) sehingga tidak bisa membelah diri atau tumbuh dan membesar.

"Supaya efeknya optimal, konsumsi kunir putih juga harus disertai dengan pola makan yang tepat, istirahat yang cukup, menghindari stres, dan ketenangan jiwa," tegas wanita yang menuliskan pengalamannya dalam buku berjudul "Breastless" ini.




Sumber : Karuni Dhammapalani
https://www.facebook.com/groups/art.kesehatan/permalink/736854436382007/




Kunyit Putih dan Manfaatnya 

Nama ilmiah: Curcuma mangga 
Nama daerah: kunyit putih, kunir putih, temu bayangan, temu poh (Jawa), temu pao (Madura), temu mangga, temu putih (Melayu), koneng joho, koneng lalap, konneng pare (Sunda) 

Kandungan kimia dan efek farmakologis 
Kunyit putih curcuma mangga, kaya akan kandungan kimia seperti tanin, kurkumin, amilum, gula, minyak asiri, damar, saponin, flavonoid, dan protein toksis yang dapat menghambat perkembangbiakan sel kanker. Kunyit putih jenis temu mangga ini rimpangnya mampunyai bau khas seperti mangga kweni. Ciri-ciri dari tanaman kunyit putih ini adalah memiliki bintik umbi yang seperti umbi jahe dan memiliki warna krem agak kuning muda. Tanaman ini banyak dimanfaatkan rimpangnya. 

Menurut hasil penelitian yang dilakukan oleh Dr. Retno S. Sudibyo yang pernah dimuat dalam koran Tempo pada bulan Mei 1999, menunjukan bahwa kunyit putih memiliki kandungan protein toksik RIP (ribosome in activiting protein) yang bisa membantu mengaktifkan ribosom untuk mengganggu proses sintesis protein. 

Dengan adanya RIP ini, perkembangan sel kanker dapat dihambat, selain itu manfaat kunyit putih juga dapat mencegah kerusakan gen. Peneliti obat tradisional dari Fakultas Farmasi Universitas Airlangga (Unair), Dr. Mangestuti, MS, Apt., menerangkan khasiat kunyit putih telah dikenal turun temurun. 

Sejauh ini uji klinis khasiat kunyit putih baru sebatas pemanfaatan minyak atsiri untuk gangguan pencernaan. Sementara khasiat untuk kanker belum ada hasil penelitian resmi. Kandungan minyak atsiri yang terdapat dalam kunyit putih terdiri dari curcumol dan curdione. Sehingga manfaat kunyit putih juga bersifat antioksidan yang bisa melawan radikal bebas yang menjadi sebab tumbuhnya sel kanker. Selain itu manfaat kunyit putih ini juga dapat meningkatkan produksi sel darah merah dalam tubuh. Berdasarkan beberapa penelitian yang sudah teruji kesahihannya,kunyit putih ini bisa membantu dalam proses penyembuhan kanker, karena didalamnya mengandung senyawa yang disebut dengan kurkumin dan flavonoid yang berfungis sebagai antioksidan. 

Meski demikian, khasiat kunyit putih ini belum teruji secara klinis,baru sampai pada tahap in vitro ( uji laboratorium). Walau begitu,banyak orang yang sudah memanfaatkan kandungan yang ada didalamnya untuk mengobati dan bahkan melakukan pencegahan penyakit kanker dengan pengobatan herbal. 

Para ahli mengembangkan penelitian di laboratorium untuk membuktikan khasiat kunyit putih dengan apa yang disebut uji bioaktivasi. Dalam cawan,sel kanker dilakukan pengembangbiakan sampai beberapa waktu lamanya. Setelah itu,barulah diberikan kedalamnya,kunyit putih dengan konsentrasi tertentu,apa yang terjadi? Menakjubkan karena sel-sel kanker tersebut menjadi mati. Lebih dahsyat lagi,bisa dibuktikan secara ilmiah bahwa khasiat kunyit putih dalam pemberantasan sel kanker ini lebih baik dari aktivasi tanaman mahkota dewa. 

Pemanfaatan kunyit putih untuk kesehatan antara lain : 
Untuk mengatasi masuk angin, dengan cara kunyit putih dicuci bersih, diupas dan diparut lalu diambil airnya. Hasil parutan sebaiknya dipanasi terlebih dahulu agar terasa hangat, dan boleh ditambah dengan madu. Untuk mengatasi gangguan pencernaan, dengan cara rimpang kunyit putih dikupas, dicuci bersih dan langsung dikunyah. 
Untuk minuman kesehatan, ambil rimpang kunyit kurang lebih 100 gr atau secukupnya. Parut untuk kemudian diambil airnya. Tambahkan madu agar rasanya agak manis. Minum sehari sekali. 
Ramuan ini juga dapat digunakan untuk memperlancar aliran air seni, obat diare, serta menambah nafsu makan.Sekarang ini sudah banyak kunyit putih dijual dalam keadaan siap dipakai dalam bentuk bubuk dan tinggal di seduh dengan air hangat (panas). 

Manfaat kunyit putih untuk kesehatan 
Untuk lebih memperjelas pengertian kita, berikut ini adalah beberapa daftar manfaat kunyit putih untuk kesehatan: 
• Kunyit putih dapat menghambat perkembangan sel kanker. 
• Kunyit putih dapat mempersempit organ kewanitaan. 
• Kunyit putih bisa membantu mengobati rasa gatal pada daerah kewanitaan. 
• Kunyit putih dapat memperkuat syahwat. 
• Kunyit putih bermanfaat sebagai antipiretik (penurun panas). 
• Kunyit putih dapat mengobati sakit sesak napas (asma). 
• Kunyit putih bisa mengobati penyakit radang saluran pernapasan (bronkitis). 
• Kunyit putih bermanfaat sebagai antitoksin (penangkal racun). 
• Kunyit putih bisa membantu mengurangi lemak pada perut. 
• Kunyit putih dapat meningkatkan nafsu makan. 
• Kunyit putih bermanfaat sebagai laksatif (pencahar). 
• Kunyit putih dapat digunakan sebagai antioksidan. 
• Kunyit putih bermanfaat untuk mengobati demam, masuk angina, kembung, dll.
 ( Dari berbagai sumber)


Sumber : Erni Lan
 https://www.facebook.com/photo.php?fbid=10204849748622762&set=gm.736854436382007&type=1

No comments:

Post a Comment