Tuesday, June 10, 2014

Tetap Saja, Kamu Bukan Dirinya


Segala hal buruk yang terjadi, apapun itu.., kita tidak akan pernah tau rasanya bila kita tidak mengalaminya sendiri. Kita mungkin bisa bersimpati dan mengasihani, tetapi kita tetap tidak tau pasti seperti apa perasaan seseorang yang mengalaminya. Meskipun kita bisa membayangkan kejadiannya, membayangkan menjadi dia, kita tau ceritanya. Tetapi kita tetap bukan dirinya, yang mengalami langsung kejadian yang sesungguhnya.

Seseorang yang terjatuh, tidak selalu karena tidak berhati-hati. Namun ada kalanya karena dia berusaha menghindari hal lain yang lebih membahayakan, bukan hanya membahayakan bagi diri sendiri, namun tak jarang seseorang terjatuh karena menjaga keberadaan orang lain.

Seperti halnya mungkin dalam bagian kehidupan yang lain. Kamu mungkin tidak tau bagaimana rasanya dihianati. Karena kamu belum pernah bertemu dengan seorang pembohong besar dalam hidupmu. Dan kita tidak bisa berfikir bahwa orang yang dihianati adalah selalu orang yang jahat dalam hidupnya. Tidak sedikit dari mereka yang dihianati adalah orang yang terlalu jujur dan tulus dalam hidupnya.

Karenanya jangan pernah merendahkan apalagi mencela sekecil apapun luka yang dialami seseorang. Karena kamu tidak pernah menjadi mereka. Kamu tidak tau seperti apa rasa yang sesungguhnya. Jangan sampai Tuhan menurunkan kisah yang sama terjadi kepadamu, baru kamu bisa menghargai seseorang yang memiliki luka yang dulu kamu anggap biasa-biasa saja itu.

Karena setiap orang memiliki hidupnya  masing-masing dan perjalanan  masing-masing.

Dengarkanlah lebih, jika ingin dimengerti lebih. Kamu berjalan dengan sepatumu, dan saya berjalan dengan sepatu saya. Kita tidak perlu saling menginjak sepatu masing-masing. Seburuk apa pun warna sepatu saya dalam pandang mata dan penilaianmu, kamu tetap tidak berhak untuk menghinanya!


Sumber : https://www.facebook.com/notes/yoest-tina/tetap-saja-kamu-bukan-dirinya/431867796856436

No comments:

Post a Comment